9 Oktober 2024

Tren24Reportase

Mengungkap Fakta Sampai Tuntas

Ratusan Santri Dibekali Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Spread the love

Demak, Tren24reportase.com – Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Manba’ul Ulum Desa Mutih Wetan Kecamatan Wedung Kabupaten Demak, Jawa Tengah mengikuti pelatihan pengelolaan sampah berbasis masyaarakat atau komunitas yang digelar Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak di Aula pertemuan Ponpes Manba’ul Ulum Desa Mutih Wetan.
Kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian dalam menjaga kenyamanan dan kelestarian lingkungan dari masalah sampah.

“Sebenarnya pelatihan ini merupakan inovasi dari pengasuh pondok pesantren yang prihatin terhadap permasalahan sampah di lingkungan pesantren,” kata Bupati Demak Eisti’anah saat usai membuka pelatihan pengelolaan sampah di Ponpes Manba’ul Ulum Desa Mutih Wetan, Rabu- (21-8-2024).

Ia menyampaikan, Kabupaten Demak saat ini memiliki tiga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Candisari Mranggen, TPA Kalikondang dan TPA Berahan Kulon. Namun, hanya TPA lainnya sudah overload, karena lebih dari 60 persen sampah yang dihasilkan merupakan timbunan sampah plastik.

Melalui pelatihan ini, kata dia, berupaya untuk membekali para santri dan pengelola pesantren dengan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan.

“Para peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik- baiknya untuk belajar bagaimana cara memilah sampah, mendaur ulang dan mengolah sampah organik menjadi kompos,” terangnya.

Selain menjaga kebersihan lingkungan, lanjut Eisti, pengelolaan sampah yang baik di pesantren juga dapat menjadi teladan bagi masyarakat sekitar. Selain itu, harapnya melalui kegiatan ini dapat semakin menjadi daya dukung bagi terselesaikannya masalah persampahan di Kabupaten Demak.

“Saya berharap, segenap santri Ponpes Manba’ul Ulum bisa menjadi teladan bagi masyarakat dalam menerapkan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Pesantren,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Mutih Wetan Supriyanto mengapresiasi pelatihan ini sebagai langkah penting dalam menjaga kebersihan di lingkungan pesantren. Untuk masalah sampah sendiri di Desa nya, ia menyampaikan tidak ada masalah. Pasalnya, semua sudah dipersiapkan dengan baik dalam penanganan sampah, baik dari sampah organik maupun non organik.

“Untuk sampah tidak ada masalah, setiap Rt kita siapkan bank- bank sampah, sampah organik maupun non organik, dan pengangkutan ke TPA kita sendiri dilakukan tiga kali dalam seminggu oleh petugas sampah,” terangnya. (Parno)

About Post Author