6 November 2025

Tren24Reportase

Mengungkap Fakta Sampai Tuntas

Presiden Dapat Laporan Langsung, Penanganan Kasus Guru Ngaji di Demak Dipercepat

Spread the love

Demak, Tren24reportase.com – Penanganan kasus yang menimpa seorang guru ngaji di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Ahmad Zuhdi, mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Presiden Republik Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, KH. Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah, saat mengunjungi langsung kediaman Ahmad Zuhdi di Desa Cangkring B, Kecamatan Karanganyar, Sabtu (19/07/2025).

Dalam keterangannya, Gus Miftah mengungkapkan bahwa dirinya telah menjalin komunikasi dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) serta Lead Volunteer Nasional, Indra Widjaya, untuk menyampaikan keprihatinan terhadap kasus yang menyita perhatian publik.

“Saya tadi komunikasi dengan Pak Seskab dan Pak Indra Widjaya. Saya sampaikan agar kasus guru ngaji di Demak ini bisa direspons secara cepat. Alhamdulillah, beliau menyampaikan, ‘Nggih, segera diselesaikan,’” ujar Gus Miftah.

Menurutnya, respons cepat ini menunjukkan bahwa Presiden memiliki perhatian besar terhadap persoalan sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Meski langkah tersebut diinisiasi secara pribadi, Gus Miftah mengaku kedekatannya dengan para relawan nasional mempermudah penyampaian aspirasi langsung ke pemerintah pusat.

Gus Miftah juga menyoroti pentingnya penerapan pendekatan restorative justice oleh aparat penegak hukum dalam menangani kasus-kasus kecil yang melibatkan masyarakat. Ia menyayangkan apabila perkara yang seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan justru berujung ke meja hijau.

“Kalau sejak awal polisi menilai kasus ini tidak memenuhi unsur pidana dan langsung menolaknya, mungkin tidak akan terjadi seperti sekarang. Saya mengimbau agar persoalan kecil seperti ini diselesaikan dengan pendekatan kekeluargaan,” tegas Gus Miftah yang juga merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.

Lebih lanjut, ia menyatakan akan mendorong pemerintah untuk menyusun regulasi perlindungan terhadap para guru ngaji, agar mereka tidak mudah diproses hukum hanya karena persoalan teknis dalam proses pembinaan. Menurutnya, profesi guru ngaji sangat penting dalam membangun karakter dan moral generasi bangsa.

Sebagai bentuk kepedulian pribadi, Gus Miftah memberikan bantuan berupa sepeda motor kepada Ahmad Zuhdi yang selama ini mengajar dengan keterbatasan sarana transportasi. Ia bahkan menyampaikan niat untuk memberangkatkan sang guru ngaji dan istrinya ke tanah suci.

“Begitu saya tahu beliau harus menanggung biaya sebesar 25 juta, saya langsung niatkan untuk membayarnya. Dan insyaallah, dalam waktu dekat ini, beliau bersama istri akan saya berangkatkan umrah. Orang-orang seperti beliau ini sangat luar biasa,” pungkasnya.

Kunjungan tersebut ditutup dengan suasana haru saat masyarakat berbondong-bondong datang untuk berfoto bersama Gus Miftah dan Ahmad Zuhdi, sebagai bentuk penghargaan atas perhatian yang telah diberikan. (Parno)

About Post Author