9 Desember 2024

Tren24Reportase

Mengungkap Fakta Sampai Tuntas

Berharap Berkah, Ratusan Warga Berebut Gunungan dan Air Kendi dalam Tradisi Grebeg Suro

Spread the love

Demak, Tren24reportase.com – Ratusan warga mengikuti prosesi tradisi Grebeg Suro yang digelar Yayasan Kyai Ageng Giri Pondok Pesantren Giri Kusumo di Desa Banyumeneng Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah.

Grebeg Suro Girikusomo ini dimaksudkan untuk menyambut tahun baru hijiriah 1446 H.

Grebeg Suro diisi kirab pusaka GiriKusumo yang diikuti sesepuh Kasepuhan Girikusumo. Abdi dalem Kasepuhan Girikusumo, Dewan Adat Girikusumo, Pasukan Songo penerima amanah kirab  pusaka Girikusumo, Pasukan patang puluh pembawa kendi berkah banyu Girikusumo, Gunungan papat lan tumpeng berkah kemakmuran, angkatan muda Girikusumo, perangkat Desa Banyumeneng dan  Nadlatul Ulama serta Banom- banomnya.

Setelah kirab usai, tumpeng dan air kendi dibuat rebutan ratusan warga yang mencari berkah.

Tergabung dalam iring- iringan pasukan pembawa bendera dan kelompok musik tradisional yang turut memeriahkan acara.

Kirab budaya dimulai dari halaman Masjid Ageng Girikusomo Bait Al Salam setelah pembacaan doa dari KH. Muhammad Munif Zuhri dan penyerahan 4 peti kayu yang berisi pusaka kepada ahli waris untuk dibawa ke area Masjid Baitul Musthofa Makam Kasepuhan Girikusumo.

Empat kotak kayu yang dibawa ahli waris berisi 4 Jubah Agung dari pengasuh terdahulu yakni KH. Muhammad Hadi, KH. Muhammad Zahid, KH. Zaenuri dan KH Muhammad Zuhri.

Pasukan patang puluh pembawa kendi berkah banyu Girikusumo membawa air berkah yang sudah didoakan turut mengiringi rombongan pembawa pusaka.

Gus Hanif Maemun, Putra dari Mbah Munif mengatakan, Grebeg Suro atau peringatan  tahun baru Islam 1 Muharram merupakan pelestarian tradisi turun temurun dengan harapan masyarakat setempat mendapat  keberkahan dalam satu tahun ke depan.

“Bentuknya yang pertama memberikan sodakohan kepada masyarakat yaitu berupa gunungan yang berisi palawija sama sayur mayur, dan ini sebagai bentuk doa dan harapan agar selama satu tahun kedepan nanti semua masyarakat yang ada  di Girikusumo dan sekitarnya mendapatkan keberkahan,” Kata Hanif Maemun saat usai acara Grebeg Suro di area Masjid Girikusomo. Minggu- (7-7-2024).

Ia menyebutkan, Grebeg Suro merupakan acara tahunan yang setiap tahun dilaksanakan.

Adapun iring- iringan kendi patang puluh dan gunungan memiliki makna tersendiri, diantata sebagai perantara keberkahan.

“Gunungan, kemudian tumpeng juga tirto atau air ini nanti bisa menjadi perantara atau sebab keberkahan bagi semua masyarakat,” terangnya.

Untuk air yang dimasukan dalam kendi sejumlah 40 merupakan air mujahadah yang sudah dibacakan doa pada hari sebelumnya.

“Air yang kita arak di kendi- kendi ini merupakan air yang sudah kita mujahadahi di satu hari sebelumnya, kemudian air tersebut dimasukan dalam kendi kemudian di arak bebarengan pusaka yang ada di Pesantren,” Ujar Gus Hanif.

Sementara itu, salah satu warga dari Kota Mranggen Kadilangon Fitri (35) mengatakan ikut mengantri untuk mendapatkan air kendi dan palawija

Dia mengaku senang bisa mendapatkan air  yang sudah di doakan atau air dalam kendi yang diarak dalam Grebeg Suro tersebut.

“Mencari berkah, kita mendapatkan Terong, Jagung, dan Air doanya,” ujarnya. (Parno)

About Post Author