12 Oktober 2025

Tren24Reportase

Mengungkap Fakta Sampai Tuntas

Kurangi Kemiskinan, Pemkab Jepara dan BAZNAS Luncurkan Pemberdyaan Ekonomi Mustahiq

Spread the love

Jepara, Tren24reportase.com – Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (BAZNAS RI), terus berupaya memberdayakan ekonomi mustahik (penerima zakat) bagi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan melalui komunitas atau Kelompok Usaha Bersama (KUB). Dalam pelaksanaannya, BAZNAS Kabupaten Jepara turut serta mendampingi dan mengawal program ini agar tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Bupati Jepara H. Witiarso Utomo (Mas Wiwit) melaunching Program Pemberdayaan Mustahiq di Pendopo Kartini, Rabu (8/10/2025). Dalam kesempatan itu, Mas Wiwit didampingi Wakil Ketua BAZNAS Republik Indonesia Bidang Pendistribusian, Saidah Sakwan, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, Wakil Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, Sholahuddin Aly (Gus Sholah), dan Ketua BAZNAS Jepara, Sholih.

BAZNAS memperkenalkan produk UMKM dari Z-chiken, Z-Auto dan Z-mart, agar penerima manfaat mampu mengembangkan usaha, memperluas pasar, serta meningkatkan kemandirian ekonomi melalui berbagai fasilitasi dan dukungan.

Ketua BAZNAS Kabupaten Jepara, Sholih menyampaikan, BAZNAS RI telah menyalurkan bantuan Zmart kepada 50 penerima manfaat masing-masing 7 juta tersebar di 9 kecamatan, Zchiken 35 penerima masing-masing 9,5 juta di 6 kecamatan, dan Z auto 2 penerima di Kecamatan Jepara dan Pakis Aji, masing-masing 20 juta.

Tidak hanya itu, pada Idul Adha 2025, BAZNAS RI juga menyerahkan hewan qurban, 25 ekor domba, serta Rumah Sehat BAZNAS di Balekambang senilai 2,3 miliar. Selanjutnya 2 gerai Zcoffe berada di Unisnu dan Klinik Yaptinu Jepara. Kemudian bantuan Rumah Tidak Layak Huni untuk 5 orang masing-masing 20 juta, serta daging 230 kilogram untuk anak-anak stunting di Desa Tengguli dan Guyangan Kecamatan Bangsri.

Mas Wiwit menegaskan, program ini merupakan ikhtiar untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat melalui proses pemberdayaan. Dengan harapan, nantinya terjadi transformasi dari mustahik (penerima zakat) menjadi muzakki (pembayar zakat).

“Terobosan ini memberikan kail kepada masyarakat dan mengedukasi, tidak hanya memberikan bantuan uang saja, tetapi pemberdayaan. Mudah-mudahan program ini bisa menuntaskan kemiskinan di Jepara,”jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Abdul Wachid mengatakan, bahwa program Basnaz ini sudah bagus, apalagi terdapat salah satu program pengentasan kemiskinan, dengan memberikan modal usaha untuk para asnaf.

“Sebenarnya sudah bagus program pengentasan kemiskinan terutama bantuan kepada asnaf (orang yg berhak menerima zakat) yang sifatnya memberikan modal kerja pada mereka untuk mengentaskan kemiskinan, sehingga program baznas tidak hanya menerima zakat tetapi, akan memberi (menyalurkan) zakat pada asnaf dalam bentuk program tersebut tadi,”terangya.

Wakil Ketua BAZNAS RI, Saidah Sakwan memaparkan, Zakat, menurutnya, dipandang sangat strategis karena keterkaitannya yang erat dengan berbagai aspek pembangunan, yaitu pengentasan kemiskinan, pengembangan wilayah, pendanaan pembangunan, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan. Zakat telah menjadi instrumen strategis dalam mengurangi kemiskinan dan kesenjangan. Namun, lebih dari itu, zakat harus mampu menghadirkan model pemberdayaan yang berkelanjutan agar mustahik bisa naik kelas menjadi muzaki.

“Program Pemberdayaan bisa mengangkat harkat dan martabat masyarakat Jepara. Program ini harus dikelola dengan sungguh-sungguh. Mudah-mudahan bantuan melalui Baznas, membawa keberkahan untuk kita semua,”terangnya.

Pada kesempatan tersebut, H. Abdul Wachid menyerahkan bantuan sound system kepada 10 Masjid dan Musala di Kabupaten Jepara senilai Rp519.392.000, yang secara simbolis diserahkan kepada Masjid Baiturrohman Desa Pecangaan Kulon dan Masjid Roudhotul Musholin Desa Karangrandu. (Nana. S)

About Post Author