Palembang, Tren24reportase.com-Menanggapi banyaknya laporan dari Masyarakat, atas keluhan dari dampak aktivitas Perusahaan Batubara di Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) membuat Salah Satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tidak tinggal diam.
Dengan Gerak Cepat, hari ini Puluhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Puluhan Generasi Muda Peduli Tanah Air (Gempita) melakukan aksi Demonstrasi ke kantor Gubernur Sumsel, Kamis (21/9/23).
Puluhan masa LSM Gempita tersebut menuntut segera melakukan audit investigasi terkait ketaatan PT MMJ dan PT Atlas Resources holding dalam menjalankan kewajibannya atas Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL/RPL).
Kemudian, segera lakukan reklamasi dan pemulihan lingkungan hidup atas banyaknya lubang-lubang dan lahan-lahan terbuka bekas pertambangan batubara di kabupaten MURATARA dan MUBA.
Lalu, stop dan hentikan penggunaan Kawasan hutan lindung yang terindikasi sebagai lokasi stockpile batubara yang tentu di luar IPPKH. Stop dan hentikan pengangkutan batubara sampai semua kewajiban IPPKH dan pengelolaan lingkungan (RKL/RPL) telah dilakukan oleh PT MMJ, PT Atlas Resources holding, dan PT Global Resources.
Stop dan hentikan penambahan jalan khusus hauling batubara di kabupaten Muba & Muratara, seperti, jalan khusus hauling batubara yang akan dibangun oleh PT Marga Bara Jaya (MBJ) yang hanya akan menambah kerusakan lingkungan hidup termasuk akan menghilangkan hutan alam serta habitat bagi satwa didalamnya yang lindungi oleh Negara.
Bentuk tim terpadu multipihak untuk melakukan audit investigasi dan pengawasan terhadap semua kegiatan pertambangan batubara di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Ketua LSM Gempita Sumsel Arianto mengatakan, dampak dari mobil batubara ini banyak mengganggu masyarakat di Musi Banyuasin (Muba) Sumsel.
“Saya melihat adanya dugaan mobil batubara yang melewati beberapa dipedesaan sangat mengganggu masyarakat, karena banyak sekali dampaknya terutama mengganggu kesehatan bagi anak anak, yang mengalami radang akibat debu, merusak akses jalan bahkan juga menyebabkan beberapa tanaman masyarakat mati ” kata Arianto.
Arianto berharap dengan adanya aksi ini kepada pihak terkait untuk segera mengusut tuntas tambang batubara tersebut karena meresahkan masyarakat, akibat aktivitas tambang batubara dan mengakibatkan kesehatan sangat terganggu,” ujar Arianto.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru melalui Kabid Teknik dan Penerimaan Minerba Dinas Sumber Daya Manusian (SDM) Arwaya Sentanu Pasek menambahkan, dirinya sudah menerima para pendemo.“Alhamdulillah, aksi ini saya melihat berjalan baik tanpa halangan apapun,” ungkap Arwaya Sentanu Pasek.
Arwaya Sentanu Pasek mengaku langkah selanjutnya dirinya akan sampaikan tuntutan ini kepihak yang berwewenang. “Intinya, nanti akan saya sampaikan kepihak yang berwewenang, Supaya tuntutan atau Aspirasi dari rekan rekan (LSM GEMPITA) dan masyarakat dapat ditindak lanjuti, jelasnya. (R/A)
More Stories
Waspada PMK, Bhabinkamtibmas Jajaran Polsek Kedung Berikan Imbauan Pada Peternak
Sekda Tanjab Barat terima Kunker Komandan Lanal Palembang di Pos TNI AL Kuala Tungkal
Penetapan Paslon Terpilih Berjalan Lancar, Pemkab Tanjab Barat Apresiasi Seluruh Tahapan Pemilihan Serentak 2024