Kab.Bekasi, Tren24reportase.com-Sebanyak lima anak di Kabupaten Bekasi sempat dicurigai atau suspek gangguan ginjal akut progresif atipikal, atau Atypical Progressive Acute Kidney Injury (AKI). Dari jumlah itu, dua di antaranya meninggal dunia.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, lima anak suspek atau dicurigai mengalami AKI itu berdasarkan notifikasi dari Jawa Barat pada Kamis (20/10) kemarin.
“Tanggal 20 Oktober dikonfirmasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat ada lima warga Kabupaten Bekasi yang suspek atau dicurigai, ada anak yang mengalami gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak atau kiddney injury,” katanya, Selasa (25/10).
Dia mengatakan, setelah mendapat notifikasi tersebut pihaknya langsung melakukan penyelidikan epidemilogi (PE) yang hasilnya keluar pada Senin (24/10) kemarin. PE yang dilakukan seperti menemui orang tua dan mendatangi rumah sakit tempat anak-anak tersebut dirawat.
“Nah, dari lima notifikasi itu setelah kami lakukan konfirmasi ke lapangan, lalu konfirmasi ke rumah sakit, ada tiga yang probable atau dimungkinkan terkena AKI,” katanya.
Alamsyah menuturkan, kasus pertama ditemukan di Tarumajaya. Di kecamatan tersebut, seorang anak laki-laki berusia tiga tahun telah meninggal dunia dan untuk sementara dinyatakan probable AKI.
Kemudian kasus kedua, anak perempuan berusia empat tahun tinggal di Kecamatan Cibarusah. Hingga saat ini, anak tersebut masih dirawat di RSCM dan untuk sementara masih dinyatakan berstatus probable AKI.
“Pasien 02 sekarang masih dirawat di RSCM, terakhir kemarin dilaporkan lewat orang tuanya bahwa kondisinya sudah membaik, sudah tidak cuci darah, kemudian posisinya masih di PICU. Tapi sudah ada kontak, sudah ada reaksi dengan dunia luar, artinya sudah ada perbaikan setelah mendapatkan perawatan,” katanya.
Kasus ketiga yakni seorang anak laki-laki berusia 10 tahun di Kecamatan Cibitung yang sudah meninggal dunia setelah menjalani perawatan. Pada kasus ini, ditemukan fakta lain yakni anak tersebut memiliki riwayat penyakit turunan dari orang tuanya.
“Setelah dilakukan PE, ternyata bukan karena AKI, tapi karena gagal ginjal turunan. Dia umurnya 10 tahun, bisa dibuktikan dengan kronologis dari rumah sakit. Ada tiga bersaudara, yang dua sudah meninggal, kemudian korban kemarin meninggal, bukan karena sirop dan sebagainya. Jadi kami keluarkan pasien 03 ini dari status probable,” ucap Alamsyah.
Sementara pada kasus keempat, anak laki-laki berusia tiga tahun di Kecamatan Tambun Utara meninggal dunia dan untuk sementara dinyatakan berstatus probable AKI.
“Pasien kelima, anak laki-laki umur satu tahun di Kecamatan Tarumajaya juga, itu ternyata meninggal karena Covid-19, bukan karena AKI. Sehingga dari lima yang suspek, ada tiga anak yang probable AKI,” katanya.(Red)
More Stories
Waspada PMK, Bhabinkamtibmas Jajaran Polsek Kedung Berikan Imbauan Pada Peternak
Sekda Tanjab Barat terima Kunker Komandan Lanal Palembang di Pos TNI AL Kuala Tungkal
Penetapan Paslon Terpilih Berjalan Lancar, Pemkab Tanjab Barat Apresiasi Seluruh Tahapan Pemilihan Serentak 2024