Tanggamus, Tren24reportase.com-Persawahan dua pekon kabupaten taanggamus yakni Pekon Banjar Negara dan Pekon Kalisari selalu Tergenang Air setiap selesai tanam padi, salah satu penyebab terjadinya air meluap di pemukiman area persawahan ialah karena bendungan-bendungan way ngarep yang sudah rusak.
Serta saluran irigasi dari bendungan way ngarip ke bawah arah Banjar sampai kalisari persawahan yang dimiliki dua pekon itu selalu kebanjiran, hal itu disebabkan karena saluran irigasi tersebut tidak mampu menahan debit air dari saluran irigasi tersebut sehingga meluap ke ruas jalan serta meluap ke persawahan, jadi membuat sebagian sawah terendam air hingga berhari-hari lamanya.
Selain dari bendungan way ngarip yang sudah rusak, tipe bangunan lama irigasinya memang kecil apa lagi tebalnya sedimen yang ada di dalam irigasi tersebut tidak pernah dinaikan atau di gali, dan juga bangunan irigasinya memang sudah lama tidak pernah tersentuh oleh Dinas PUPR Provinsi yang mempunyai kewenangan.
Saat di wawancari oleh awak media tren24reportase.com para pemilik sawah mengatakan “Kami berharap kepada dinas terkait yang memegang kewenangannya di dinas PUPR Provinsi untuk segera meninjau areal persawahan dua pekon yang selalu tergenang air di saat musim penghujan dan sesegera mungkin untuk membangun irigasi tersebut supaya Sawah – sawah kami ini tidak kebanjiran terus-menerus.
Lanjut, “para pemilih sawah mengeluhkan masalah air besar yang selalu meluap ke persawahan sangat merugikan kami, bagaimana tidak, sawah kami selalu kebanjiran pak, yang pertama selain dari irigasinya yang kecil juga tebalnya tanah yang ada di dalam irigasi itu di sepanjang dari bendungan Way ngarip ke arah bawah sampai perbatasan pekon Kalisari hampir irigasi itu tertutup tanah terus ketebalan tanah itu menjacapi 60cm dari batas pekon Banjar sampai perbatasan dadimulyo, sehingga di saat hujan walaupun hanya satu hari saja sudah membanjiri areal persawahan kami pak sedangkan kami baru selesai tanam padi dan siap untuk di pupuk, begitu air surut tanaman padi kami sudah habis di makan hama sawah yaitu keyong mas, Sudah sekarang ini untuk mencari pupuk aja kami kesulitan pak sampai ke Gisting kami mencari pupuknya namun tidak dapet juga di tambah lagi sering kebanjiran mau gimana nasib para petani disinj kalau seperti ini terus keadaannya, sedangkan harapan para petani di sini hasil sawah ini untuk penyambung hidup, tapi kalau seperti ini hasilnya sawah kami kemungkinan tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal bahkan berkurang, harapan kami ya tentunya kepada dinas terkait dinas PUPR Provinsi untuk segera meninjau dan merealisasikan saluran irigasi ini agar petani disini tidak khawatir lagi karena sawahnya kebanjiran terus menerus,” tutupnya.(Swn)
More Stories
Pelaksanaan Pengambilan Sumpah Jabatan 50 Anggota DPRD Kabupaten Lampung Timur Tahun 2024-2029
Kepala Desa Sumur Kucing Alokasikan Dana Desa TA 2024
Kepala Desa Mekar Sari Tingkatkan Jalan Desa Hingga Lapisan Penetrasi