13 September 2024

Tren24Reportase

Mengungkap Fakta Sampai Tuntas

Rumah Sakral Leluhur Barek Lama Ude’ Kembali Dipugar Ahli Waris Suku Lama Nepa

Spread the love

Flotim, tren24reportase.com-Budaya suku Lamaholot merupakan satu di antara puluhan ribu Budaya yang berada di Nusantara tercinta, Sama seperti ritus Budaya Adat Suku Lama Nepa yang berada di wilayah Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur.

Alkisah Kakek Baro Lamen yang diwasiatkan untuk Menjaga dan sekaligus merawat tatanan ritus adat Suku Lama Nepa dari Baniadam leluhur Beda Lu’o Lolon di kawasan area Kampung Lewopenut’un yang mana saat kini kita kenal dengan “Nadakeñ”.Kehidupan kakek Baro Lamen yang diketahui bebas berbuat sesuka hatinya dengan sepucuk bedil miliknya, hingga tak segan-segan untuk membakar pemukiman dari berbagai klen atau suku yang coba membangun semacam perkemahan kala itu.

Dari semua perkemahan yang dibakar kakek Baro Lamen ini, menyisahkan tiga lokasi perkemahan yang sudah dihuni oleh suku Puhugelong, Suku Bahi, dan Suku Lama Tokan . “Wahai Baro Lamen, karena atas ulahmu yang brutal dan menyebabkan sebagian warga kehilangan tempat tinggal maka konsekuensinya bahwa, Pergi dan kumpulkan kembali saudara kita yang tersisa untuk kita harus memulai kehidupan baru dengan peran kita masing-masing harus ditata kembali”,demikian pesan leluhur dari seran goran yang dimandatkan oleh Lama Tokan.

Komunitas dan Asosiasi dari beberapa suku lain untuk turut serta dalam kebersamaan kehidupan pada zaman itu yakni : Suku Bahi, Suku Puhugelong, Suku Maharia, Suku Lama Tokan berafiliasi dengan Kowabala dan Suku Seran Goran, Suku Lama Hoda, bergandengan tangan dengan Suku Lama Nepa dalam konteks bergotong royong menjalani kehidupan berbudaya adat Lamaholot pada jamannya.

Seiring dengan berjalannya perubahan perkembangan kehidupan dari waktu ke waktu, Kakek Baro Lamen diganti namanya menjadi “Laga Lewo” atau “Laga Tanhañ”.Mekanisme perubahan nama kakek Baro Lamen ini semata mata untuk selalu mengingat dan mengenang Pondok Kramat “Oring Tobi”.

Kehidupan leluhur terdahulu sesungguhnya begitu bijak terhadap klen klen yang telah bersama dalam gerak langkah mereka merajut kehidupan berbudaya Lamaholot yang begitu kental melekat erat pada zaman itu hingga kini areal suaka Lama Nepa dengan predikat “Tanah Nura Wolo” ini diyakini oleh Masyarakat kolegial yang berdiam pada daerah sekitarnya secara turun temurun dalam masarakat Adat istiadat saat kini.Untuk itu warga Suku Lama Nepa di Kecamatan Witihama hari ini Rabu,21 September 2022 melakukan mekanisme seremonial Rumah Sakral kembali dibangun kemudian akan ditempati oleh Baniadam Baro Lamen pada tataran generasinya saat kini.(Bernard)

About Post Author