Flores Timur, tren24reportase.com-Menjadi sebuah Dasar Perenungan bagi Orangtua sambut hari Jumat 05 Agustus 2022 dari Romo Sam Beraona kepada 21 anak anak yang menerima Tubuh dan Darah Kristus atau Sakramen Komuni Suci pertama di Gereja St.Raturosari Balaweling Kecamatan Witihama.
Keimanan bagi umat Kristiani ditandai dengan Sakramen permandian dan komunio suci pertama terhadap anak-anak sebagai meterai dari Tuhan, selanjutnya menjadi ‘Pengikut Kristus’. Peran Orangtua dalam hal ini sangat dibutuhkan dan diharapkan ibarat lumbung kasih cinta terhadap anak anak yang diyakini bahwa Anak adalah “Titipan Tuhan” sebagai manifestasi untuk memuliakan Keagungan Sang Pencipta.
Menjadi tradisi dan Roster kegiatan pastoral seluruh Dunia yang harus dijalankan keseluruh pelosok Negeri dalam sistim penggembalaan serta pewartaan bagi para misionaris. Pada giliran peristiwa komuni suci pertama yang terjadi di Desa Balaweling Kecamatan Witihama khusus pada areal luar kompleks Witihama.
Kecamatan Witihama terdiri dari 16 Desa dengan posisi topografinya yang heroik untuk wilayah luar kompleks Witihama yakni : Desa yang berada di daerah bukit adalah desa Tuwagoetobi, Riang duli, Balaweling, Sandosi, Lamaleka, woka tagawiti, desa Regong Baobage dan Desa Watololong, sementara Witihama dalam kompleks terdiri dari Desa Lamabelawa, Oringbelle, Pledo, Watoone, Weranggere.
Menjadi Tema upacara Ekaristi hari ini adalah “Mengikuti Kristus”, maukah kita menjadi Martir…? Dalam khotbah Romo Sam pagi ini mempraktekkan simulasi interaktif terhadap anak anak sambut baru atau para penerima komuni suci pertama di depan Altar Gereja Raturosari Balaweling, Kecamatan Witihama.

Dalam perenungan Rohani yang disampaikan Romo Sam atas uraian dari bacaan injil.bahwa kepolosan anak anak lewat tanya jawab singkat Romo Sam dengan Anak anak sambut baru menjawab dengan cukup angkat tangan terhadap pertanyaan bahwa “Di Rumah kalian siapa yang bapaknya selalu memanggil kalian dengan sebutan babi atau anjing….? Dan siapa yang selalu dipukul oleh orangtuanya silahkan angkat tangan, dan siapa di Rumahnya selalu diabaikan oleh bapaknya atau ibunya silahkan angkat tangan, dan seterusnya…..”, Gaya dan cara Romo Sam untuk mengetahui situasi di Rumah masing-masing anak sambut baru atau komunio suci pertama ini sudah dapat ditebak bahwa lewat kepolosan jiwa anak-anak maka suasana seperti apa kewajiban orangtua memperlakukan anak-anaknya, dengan mudahnya kita dapat mengurai banyak soal diantara orangtua dengan Anak.
Dalam perenungan Injil pagi ini mengajak seluruh orang tua untuk jangan sekali-sekali melukai hati anak anakmu dengan perilaku orangtua yang seharusnya menjadi teladan yang baik terhadap anak-anak kita”, ketus Romo Sam dihadapan 42 orangtua wali dengan seluruh umat se desa Balaweling Di Gereja St.Raturosari Balaweling .(Bernard)
More Stories
Sebanyak 66 Sekolah Mengikuti Seleksi Sekolah Adiwiyata 2025
BPBD Kabupaten Bekasi Mengerahkan Personel Dan Bantuan Logistik Ke Wilayah Terdampak Banjir
Bupati Langsung Tinjau Rumah Nenek Arbaiyah yang Roboh, Janji Bedah Rumah Bulan Ini