MBD, Tren24reportase.com – 150 ekor sapi yang dibeli di kecamatan PP Babar dan kecamatan babar timur kabupaten Maluku barat daya provinsi Maluku, tertahan akibat sulitnya pengurusan surat keterangan kesehatan hewan pada Dinas peternakan Maluku Barat Daya.
Hal tersebut di sampaikan oleh seorang pembeli sapi berinisial D, menurutnya ia sudah beberapa kali melakukan transaksi jual-beli sapi di kabupaten Maluku barat daya, tetapi surat yang di dapat hanya surat keterangan asal hewan dan saat ini karena pengaruh penyebaran penyakit PMK pada ternak sapi, maka setiap daerah memproteksi hewan sapi yang masuk dari daerah lain.
Sehingga ia mengaku sangat merugi karena kesulitan mengurus surat keterangan kesehatan hewan dari MBD, padahal kabupaten Maluku barat daya merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi terbaik dari ternak sapi, kerbau dan kambing, Ia mengaku terkesan di persulit perizinan hewan untuk keluar dari MBD.
Menerima keluhan tersebut kemudian wartawan media tren24reportase segera mengkonfirmasi kepad PLT Pertanian MBD melalui WhatsApp pada hari Selasa, 14 juni Pukul 18.00 WIT, dengan beberapa pertanyaan seputar sulitnya pembeli sapi memperoleh rekomendasi sapi keluar daerah.
Kepala Dinas pertanian MBD ketika di konfirmasi terkait sulitnya pembeli sapi memperoleh rekomendasi ternak sapi keluar daerah, kepala dinas menjelaskan “bahwa kalau mau membawa ternak antar provinsi, aturannya harus ada persetujuan menerima ternak dari Gubernur provinsi penerima dan juga harus ada persetujuan pengeluaran dari Gubernur provinsi asal ternak.
Di tambahkan juga oleh kepala Dinas pertanian MBD bahwa kalau antar kabupaten dalam provinsi maka cukup mengurus surat keterangan kesehatan hewan.
Menanggapi polemik tersebut seorang warga MBD Berinisial YM meminta pemerintah pusat bisa membangun balai karantina di kabupaten Maluku barat daya, sebab jika pembeli sapi mengalami kerugian akibat rumitnya urusan perizinan ternak akan berdampak juga kepada peternak di kabupaten Maluku barat daya, karena pembeli ternak merasa rugi akibat ternak yang tertahan sehingga mengurangi harga jual akibat terlambat pengiriman pada momen Idul Fitri maupun Idul Adha. (Eki)
More Stories
Diduga Proyek Siluman, Pembangunan Talud Tanpa Papan Nama Informasi Proyek
Proyek Pembangunan Talut Yang Dikerjakan CV. Wahyu Wijaya Diduga Tidak Sesuai Spek
Pelajar SMAN 1 Kota Agung Tanggamus Divonis Kanker, Keluarga Kurang Mampu Butuh Bantuan