Kab. Bogor, Tren24reportase.com – Penggunaan Dana Desa (DD) dan hasil pembangunan yang dihasilkan oleh pemerintah Desa Jayaraharja Kec.Sukajaya Kabupaten Bogor menjadi sorotan. Pasalnya penggunaan anggaran yang bersumber dari pemerintah pusat yang dialokasikan untuk pembangunan jalan lingkungan+hotmix) yang dialokasikan di wilayah kampung Setu, diduga tidak transparan karena tanpa adanya papan informasi anggaran (Banner).
Bukan saja menutup-nutupi penggunaan anggaran, pemerintah Desa Jayaraharja dalam pelaksanaan pengerjaan diduga dikerjakan dengan asalan -asalan. Dikutip dari perbincangan kalangan masyarakat sekitar dan hasil pantauan awak media tren24reportase.com dilapangan, hasil pembangunanpun diduga menyimpang dari Spec . Beberapa masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya, juga menjelaskan pembangunan jalan hotmix yang nota bene kepala desa Desa sebagai pelaksana kegiatan, terkesan tertutup dengan anggaran, salah satunya dengan tidak adanya papan anggaran.
Warga disini tidak mengetahui sumber dana dari mana, nilai beberapa, dan habis berapa. Seharusnya Kepala Desa terbuka dengan penggunaan anggaran, masyarakat juga memiliki hak untuk mengetahui, tambah warga.
Karena tidak ada nya keterbukaan masyarakat tidak mengetahui berapa volume, lebar dan ketebalan jalan yang akan dikerjakan.Bukan saja tertutup dengan penggunaan anggaran, bantuan Bansos yang beberapa hari lalu masih saja di catut, Itu bantuan bansos untuk warga miskin, masih saja mau. Berbinis sih boleh – boleh saja ‘ tapi jangan merugikan masyarakat. Untuk lebih jelasnya ke desa saja konfirmasi, pungkasnya.
Kepala desa Jayaraharja, beberapa kali ketika ingin dikonfirmasi tentang keluhan masyarakat yang disampaikan oleh warganya, namun Kepada desa sulit ditemui. Kepala desa, selalu tidak berada di kantor nya yang ada hanya staffnya saja.
Hasil konfirmasi dengan salah satu Staff Desa,
Staff Desa tersebut mengakui dirinyapun tidak mengetahui nilai anggaran pembangunan jalan hotmix tersebut.Yang mengetahui anggaran pembangunan kepala desa dan sekdes.
“Saya tidak mengetahui anggaran berapa nilainya, yang mengetahui kepala desa dan sekdes. Kebetulan hari ini Kepala desa dan Sekdes tidak ada. Saya bukan bidangnya menjawab anggaran pembangunan itu bukan ranah saya’ dan takut salah memberikan informasi ‘ tuturnya.
Untuk bantuan Bansos, saya bisa menjawab karena saya bagian kesra didesa Jayaraharja, tambahnya.
Benar, untuk subsidi minyak goreng yang disebut Migor, kita kasikan ke KPM 7 liter per Kpm, nilai uangnya Rp.200 ribu.
Awal disepakati 8 liter, mendengar didesa tetangga membangiksn 7 liter, kita ikutin “terjadi kesalahan pahaman dengan BPD, karena yang menyalurkan ke KPM adalah BPD.
Pada saat penyaluran saya tidak ada didesa. Ada warga yang sakit, saya harus mengantarkan yang sakit ke rumah sakit” tambahnya. Jumlah KPM Migor ada 350 KPM pungkasnya.
Sulitnya ditemui dari kepala desa untuk dikonfirmasi apa yang ditemukan dimasyarakat, sampai berita ini dipublikasikan kepala desa Jayaraharja Kecamatan Sukajaya belum memberi keterangan karena sulit ditemui.
Apa yang ditemukan dilapangan dan dibenarkan salah satu stafd desa, Dirinya tidak dapat memberikan keterangan mengenai nilai anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan jalan hotmix, (jaling) yang dikerjakan dikampung Setu.
Dirinya membenarkan yang melaksanakan pekerjaan adalah kepala desa. Dirinya menyarankan agar menemui kepala desa kembali dilain waktu.
Dikarenakan tidak adanya keterbukaan terhadap publik dan Kepala Desa terkesan menghindari awak media, Diduga Pemerintahan Desa Jayaraharja kecamatan Sukajaya telah menyalah gunakan jabatan untuk kepentingan pribadi dan kelompok yang dapat menyebabkan merugikan Keuangan Negara, serta mengambil hak warga nya yang miskin dan layak ditindaklanjuti oleh pihak terkait agar jelas kebenarannya. (Tim)
More Stories
Polsek Talang Padang dan Tekab 308 Presisi Berhasil Amankan Diduga Pelaku Curanmor di Indomaret Banding Agung
Pacar Hamil 4 Bulan, Pemuda Nekat Begal Taksi Online Untuk Biaya Nikah
DPD PWI Demak Gelar Parade 10.000 Laskar Sabilillah