Tangerang, Tren24reportase.com-Proyek turap penahan tanah (TPT) yang dikerjakan secara swakelola oleh UPT pengairan wilayah 2, menurut keterangan pengawas Taufiq yang ditunjuk oleh KUPT menyatakan bahwa anggaran pelaksanaan TPT tidak mengetahui berapa anggaran dan berapa volume yang harus dikerjakan. “Saya tidak tau berapa anggaran dan volume pekerjaan, saya hanya mengawasi berjalannya pelaksanaan pekerjaan ini dan semua nilai anggaran dan volume hanya KUPT yang tau”.
Kuat dugaan bahwa TPT yang dikerjakan di irigasi atau anak sungai yang melintas di tengah kawasan perumahan taman Kirana tersebut terkesan proyek akal-akal an.
“Mestinya pengawas harus tau berapa pagu dan volume yang akan dikerjakan, dan pemasangan papan informasi pun tidak terpasang sehingga berasumsi proyek tak bertuan.
Dikatakan Iqbal selaku KUPT pengairan wilayah 2 lagi di luar daerah sedang melakukan tausyah dan saat dihubungi melalui seluler tidak ada jawaban atau nomor yang di tuju tidak aktif. Indikasi pekerjaan proyek turap tersebut ada dugaan tidak transparan seolah olah milik pribadi.
Hal ini patut dipertanyakan kepada pihak UPT pengairan wilayah 2 kenapa pengawas tidak dibekali dengan ilmu yang mumpuni dalam melaksanakan pengerjaan TPT tersebut.
Pantauan dilokasi, kegiatan tersebut tanpa papan informasi proyek, para pekerja tidak menggunakan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (K3).
Sementara secara teknis, pemasangan batu kali dalam proyek TPT langsung di kerjakan walaupun keadaan air masih mengalir alias tidak dalam kondisi kering, hal itu di khawatirkan TPT rawan longsor kembali.( A.sofyan )
More Stories
Ela – Azwar Raih Dukungan Dari Ratusan Penyimbang Adat Di Lampung Timur
Bupati Tanjab Barat Resmikan Gedung Baru SDN 29 Pasar Senin
Bupati Tanjab Barat Hadiri Tabligh Akbar di Desa Sungai Terap