Tren24reportase.Com, Flores Timur-Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Balaweling hari ini Kamis, 31 Maret 2022 Menggelar Rapat Luar Biasa bersama Masyarakat, turut hadir Babinsa utusan dari Koramil 1624-02/Adonara Timur Yonas Kopong Helan sedangkan pospol Witihama Donatus Gara Taran tidak sempat hadir lantaran bersamaan dengan undangan Apel Pembukaan Kegiatan Pesta 1 abad SDK Witihama.
Berangkat dari Proses Pemilihan BPD Balaweling periode 2021-2027 sudah menunjukan indikator saling mengamankan kepentingan terhadap perilaku para pihak atas tata kelola pemdes Balaweling , yang terendus kurang sedap di mata masyarakat hingga terhadap proses pemilihan BPD baru pun tergilas waktu sampai molor setahun.Penjelasan Ketua BPD Adam Beda Samon terkait Pelantikan Kepala Desa Balaweling atas nama Drs.Martinus Paron Belelen yang diakui BPD namun ‘Menolak’ Proses untuk mendapatkan Dokumen Panpilkades dengan melawan Hukum.
Dalam dialog ditegaskan oleh ibu Khadija Deran Duli bahwa”Kami dari Panpilkades Belum menyerahkan Hasil Pemilihan pada 16 Oktober 2021 waktu itu karena bermasalah pada suara sah dan tidak sah, hingga Ketua kami Panpilkades bersama BPD berdialog dengan kadis PMD waktu itu pak Teo Hajon, dan hal itu masi bermasalah”,terangnya kepada forum.
Hal senada disampaikan Ketua Panitia Patrisius Paron Lanan bahwa “Pola kerja Pemerintahan Desa Balaweling sangat Buruk selama ini membuat persoalan jadi menumpuk hanya untuk saling melindungi saja”,kata paron lanan kesal penuh amarah . Kembali tokoh Masyarakat Balaweling Bapak Markus Mangu Sabon menyampaikan Pendapatnya terhadap Pelantikan Kepala Desa secara Diam diam ini sudah menunjukan seperti apa nanti Desa Balaweling ini juga diam diam korbankan masyarakat juga seperti Pelantikan ini, sebuah pernyataan reflektip terhadap semua elemen yang telah bekerja secara senyap untuk mengorbankan masyarakat Balaweling.
Dipenghujung acara forum mendesak BPD untuk segera membuat Berita Acara Penolakan Kepala Desa yang dilantik tanpa diketahui Masyarakat Balaweling . Pada kesempatan berbeda konfirmasi via seluler terhadap nama Kia Lapen PolPP di Kecamatan Witihama atas upaya lewat telepon dari Kia Lapen kepada Kristo Balaweling segera ke Rumahnya Ferdi Ama Suban Balaweling untuk melengkapi data agar dihantarkan ke DPMD atau Panitia Monitoring Kabupaten; agar dijadikan pendasaran menuju pelantikan hingga segala informasi berkenaan dengan BPD sudah tidak penting lagi, namun Kia Lapen menjawab Tidak mengenal yang namanya Kristo dengan Fredi . Kembali diulang kisah oleh ibu Khadija bahwa “Proses Pilkades Balaweling ini adalah konspirasi dari Panitia Monitoring Tingkat Kecamatan Witihama dan semua itu diakui teman anggota kami di panpilkades Fredi tadi”,tegas ibu Dija kepada tren24reportase.com via selulernya .Bernard
More Stories
Ela – Azwar Raih Dukungan Dari Ratusan Penyimbang Adat Di Lampung Timur
Bupati Tanjab Barat Resmikan Gedung Baru SDN 29 Pasar Senin
Bupati Tanjab Barat Hadiri Tabligh Akbar di Desa Sungai Terap