Polewali Mandar | Tren24reportase.com-Kepala Desa Lenggo Andi Rusli Amin sangat prihatin dan merasa kasian kepada Masyarakatnya disaat tiba waktu panen Jagung, kalau mengenai harga jagung tidak terlalu dipermasalahkan petani, namun yang dipermasalahkan adalah masalah angkutan ke pasar, bayangkan saja harga jagung perkilogram tengkulak terima ditempat dihargai Rp. 2.500 kemudian biaya angkutan ke pasar sentral Wonomulyo Rp.2.000 itu artinya masih ada selisih untung pendapatan kisaran Rp. 500 dari hasil penjualan jagung.
Jadi saya dapat menarik kesimpulan bahwa semua ini hanya persoalan penghubung akses jalan Infrastruktur medan yang dilalui rusak berat diakui dan dibenarkan oleh Kades Lenggo Andi Rusli Amin, tapi apa daya tangan tak sampai untuk membangun Infrastruktur jalan dengan memakai Anggaran Dana Desa tidak mencukupi, apalagi saat ini Bantuan langsung Tunai (BLT) terkait Corona deperuntuhkan proporsi Anggaran jadi kami tidak mampu mengalokasikan terkecuali ada Satker PUPR Polewali Mandar yang dapat memberikan bantuan khusus kepada Desa Lenggo.
Karena dari 144 desa tersebar Dikabupaten Polewali Mandar Desa kami yang sangat terpencil dan tertinggal pula masalah jalanannya, perlu juga diketahui bahwa di Desa Lenggo bukan hanya penghasil jagung namun ada juga Kakao serta kopi ujar Andi Rusli Amin Kades Lenggo saat di wawancarai dengan Wartawan tren24reportase beberapa hari yang lalu dan sengaja hadir bertandang ke Desa Lenggo meskipun sangat jauh tapi itulah tugas Kami sebagai Wartawan turun langsung dan tidak bisa di abaikan atas laporan Masyarakat terkait kondisi Desa Lenggo.
Lanjut, untuk itu kata Andi Rusli Amin kami sangat mengharapkan kepada Andi Ibrahim Masdar Bupati Polman Dua Periode, tolonglah berilah perhatian khusus pada desa kami karena kami sangat yakin jika akses jalan kami bagus tentu ekonomi rakyat pun juga akan bagus, karena ada dua sumber pembangunan yang kami sangat butuhkan yakni Insfrastruktur jalan serta Jembatan
Pembangunan jalan menuju ke desa Ihing begitupun jembatan disungai maloso yakni masumi dusun Lenggo satu, serta sungai maloso menghubungkan ke Desa Peburru kecamatan Tutar.
Perlu diketahui menurutnya Kades Lenggo bahwa Rakyatnya selama ini jika ingin bepergian ke kota dia harus berputar-putar dulu puluhan kilo meter melalui desa Peburru kecamatan tutar dan kecamatan Luyo, bayangkan kami sangat memakan waktu yang begitu lama belum lagi kalau lagi hujan kondisi jalanan sangat ekstrim, tetapi kalau akses jalan dan jembatan menuju ke desa Ihing jika pemerintah kabupaten Polewali mandar serius dan dapat sesegera mungkin memperhatikan apa yang kami harapkan bersama mayarakat tentu kami sangat dekat menuju ke kota dan tidak berputar-putar lagi itu harapan kami, dan Semoga saja sebelum di akhir jabatan Bupati tahun 2024 Jalanan dan Jembatan kami sudah sudah dapat dilalui.(Arief Sulbar)
More Stories
Diduga Proyek Siluman, Pembangunan Talud Tanpa Papan Nama Informasi Proyek
Proyek Pembangunan Talut Yang Dikerjakan CV. Wahyu Wijaya Diduga Tidak Sesuai Spek
Pelajar SMAN 1 Kota Agung Tanggamus Divonis Kanker, Keluarga Kurang Mampu Butuh Bantuan