LABUHANBATU-Tren24reportase.com
Massa yang tergabung dalam aliansi Perempuan Cipayung Plus menggelar aksi unjuk rasa (unras) di depan Mapolres Labuhanbatu Jl. MH Thamrin No.7 Rantauprapat, Senin (20/12/2021). Massa menilai Polres Labuhanbatu terkesan lamban menangani laporan kasus pemerkosaan.
Dalam unrasnya, massa mendesak Polres Labuhanbatu untuk segera mengusut tuntas laporan korban pemerkosaan yang dilakukan Sekurity PT. Milano. Tidak hanya itu, massa juga mendesak Polres Labuhanbatu menangkap pelaku pemerkosaan tersebut.
” Polres Labuhanbatu harus segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku pemerkosaan. Bila tidak kami menduga ada konspirasi Polres Labuhanbatu dengan pelaku. Copot Kanit PPA dan bentuk tim khusus menangani korban kekerasan seksual,” teriak Sarinah Nyai didampingi Helda selaku Korlap aksi.
Utusan dari Kapolres Labuhanbatu mengajak beberapa perwakilan dari massa masuk kedalam untuk mendiskusi permasalahan tersebut, namun ditolak. Massa meminta Kapolres keluar untuk memberikan penjelasan kepada mereka. Hingga berakhirnya aksi unras dan massa membubarkan diri, Polres Labuhanbatu tidak memberikan tanggapan.
Untuk diketahui terjadi pemerkosaan dialami wanita status janda warga Desa Sei Nahodaris Kec. Panai Tengah yang dilakukan Security PT. Milano di areal perkebunan kelapa sawit perusahaan pada hari Sabtu 6 November 2021 sekira pukul 13.30 WIB.
Dalam melancarkan aksinya, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam sehingga korban tidak berdaya. Sehari setelah kejadian, korban melaporkan pelaku pemerkosaan ke Polres Labuhanbatu. Namun, hingga sampai saat ini pelaku pemerkosaan belum juga diperiksa dan ditangkap.(DB)
More Stories
Pemkab Tanjab Barat Beri Bonus Kepada Peserta MTQ Berprestasi
Bupati Anwar Sadat Berharap Para Atlet Pertahankan dan Tingkatkan Prestasi Menuju Porprov XXIV 2026
Polsek Wonosobo Tegaskan Telah Periksa Pelapor dan Terlapor Dugaan Penganiayaan di Pasar Soponyono