24 September 2023

Tren24Reportase

Mengungkap Fakta Sampai Tuntas

Kisah Inspiratif Wisudawati Penjual “CILOK” Lulus Kuliah Di Kota Tasikmalaya Jawa Barat

Spread the love

Kota Tasikmalaya | Tren24Reportase.com-Dikutip dari Temuan Dini Silvia, pada hari Kamis 25 November 2021 Politeknik Triguna Tasikmalaya menyelenggarakan wisuda Diploma III di hotel santika, salah satu peserta yang diwisuda adalah Sherin Zulfi Salsabilah wisudawati cantik yang punya kisah inspiratif dibalik suksesnya dia sampai dapat menyelesaikan pendidikannya. Pada kesempatan kali ini kita akan mengulas kisah inspiratif Sherin selama perjalanan kuliahnya sembari berjualan cilok.

Namun, sebenarnya jualan yang didagangkannya bukan hanya cilok saja, akan tapi karena sekarang dia membuka kedai dengan nama Duta Cilok jadi cilok menjadi sebuah lambang khas jualannya yang selama ini Sherin tekuni.

Sherin Zulfi Salsabilah gadis kelahiran 29 September tahun 2000 yang terlahir dari keluarga sederhana. Semenjak awal masuk kuliah sampai lulus Sherin kuliah sambil berjualan, bahkan dalam berbagai kegiatan kampus Sherin selalu memanfaatkan momentum itu untuk berjualan.

Menurut keterangan Sherin (25/11/2021) , “Karena bagi saya kuliah itu bukan tentang nilai IPK saja, juga bukan tentang pengalaman dan pemahaman yang dikuasai tetapi kita juga harus bisa berpenghasilan” tutur Sherin

Selain itu Sherin juga tidak hanya kuliah sembari jualan tapi dia juga mengabdikan segenap dirinya berdedikasi untuk kampus dengan cara aktif di organisasi Majelis Perwakilan Mahasiswa, bahkan ia mendapatkan beasiswa peningkatan prestasi akademik dan beasiswa pemotongan UKT. Perjuangan Sherin untuk bisa kuliah sampai wisuda sangat berliku, bahkan perjalanan awal kuliah Sherin pun dengan modal nekat daftar kuliah hanya dengan membawa uang dua ratus ribu rupiah bahkan untuk berangkat ke kampus pun Sherin pernah jalan kaki dan naik sepeda sebelum mempunyai kendaraan motor. Karena Sherin kuliah mengandalkan uang dari hasil jualan, sedangkan penghasilan jualan kadang tidak menentu sampai pernah biaya semesteran pun terhambat sehingga pada semester awal Sherin punya tunggakan uang semester karena belum bisa melunasi uang semesterannya.

Akan Tetapi, seiring proses waktu berjalan itu Sherin selalu optimis dan dengan niat dan tekad,”Bahwa, semua proses alur perjalan saya pasti bisa untuk melewati masa-masa dimana saya harus berjuang untuk tetap maju, walaupun sesulit apapun itu saya akan tetap berjuang dan berusaha juga menyerahkan diri kepada sang pencipta alam semesta (ALLAH SWT), dan, Alhamdulillah dengan bermodalkan nekat dan niat yang kuat untuk tetap bisa bertahan kuliah sambil jualan. ‘ujar Sherin

Sherin pun bercerita bagaimana dia memanejemen waktunya untuk kegiatan sehari-harinya dari mulai kuliah, jualan, berorganisasi, belajar dan waktu untuk keluarga. Dari semua kegiatan itu Sherin memprioritaskan kerja dan jualan karena menurut dia dengan penghasilan dari bekerja dan jualan dia bisa membayar uang kuliahnya. Sherin berusaha mensyiasati waktu ke waktu agar bisa kuliah sambil bekerja serta berjualan, dengan memutuskan untuk mengambil kelas karyawan yang jadwalnya dari sore sampai malam, jadi dia menggunkan waktu dari pagi hingga siang untuk bekerja dan jualan. Disamping itu dia juga menyempatkan waktu luang ataupun liburnya untuk aktif berorganisasi di kampus, karena ketika dia mengikuti acara organisasi membuka peluang juga untuk dia berwirausaha. Selain itu dalam berorganisasi dia juga bisa bertemu dan berkumpul dengan orang-orang yang mempunyai potensi sehingga membuat dirinya semangat dan termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. “Terus juga banyak teman banyak rezeki” kata Sherin.

Adapun, untuk membagi-bagi waktunya Sherin biasanya melihat dulu mana yang benar-benar urgent dan butuh untuk dilaksanakan terlebih dahulu.

Selama tiga tahun Sherin kuliah sambil jualan, berbeda dengan mahasiswa lain yang mengandalkan uang orang tuanya dan bisa santai-santai seusai kuliah, Sherin mengorbankan waktu dan tenaganya untuk bisa membiayai dirinya sendiri agar bisa terus lanjut kuliah sampai lulus, meskipun dia bersusah payah dan berlelah-lelah untuk bisa bertahan hingga akhir.

Dia pun mengatakan harapan terbesarnya setelah dia lulus kuliah “Ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi yang lain, dengan menggeluti dunia usaha saya ingin membantu teman-teman saya yang tidak mempunyai pekerjaan, bahkan dengan berusaha saya tidak perlu mencari pekerjaan justru saya membuka peluang orang-orang yang butuh pekerjaan, serta harapannya saya juga ingin meningkatkan perekonomian dan mengurangi pengangguran khususnya di kota Tasikmalaya” ucap Sherin.

Begitulah kisah inspiatif wisudawati penjual cilok, akhiranya, Sherin bisa menyelesaikan pendidikanya dengan caranya sendiri sambil berjualan, dan Sherin pun lulus dengan IPK 3,49. Dengan begitu keluarga dan orang-orang disekitarnya merasa bangga dengan Sherin karena dia merupakan pribadi yang kuat dan pantang menyerah untuk bisa lulus tepat waktu dengan segenap perjuangannya yang tak mudah. (Endra R)

About Post Author