Belawan, Tren24reportase.com – Tinggi air laut khususnya di daerah perairan Belawan yang berdampak buruk dirasakan masyarakat luas menjadi isu menakutkan, Minggu (10/10/2021).
Berbagai kalangan lontarkan kritikan pedas terhadap pengusaha pergudangan dan penumpukan peti kemas yang dunilai bebas lakukan penimbunan guna pembangunan. Kritikan itu juga dilontarkan kepada BUMN PT. Pelindo (Persero) atas reklamasi Pelabuhan Belawan.
“Tingginya pasang Rob yang naik ke daratan dan serang perkapungan warga Belawan dan sebahagian warga Medan Marelan sangat memperihatinkan. Tidak tertutup kemungkinan tingginya air laut yang naik ke daratan itu disebabkan maraknya penimbunan di daerah-daerah tepian pantai atau disekitaran hutan bakau, termasuk juga penimbunan laut yang dijadikan daratan. Masyarakat atau siapapun yang merasakan dampak buruknya boleh ajukan gugatan amdal ke Pengadilan. Dikaji ulang dampak baik buruknya terhadap kehidupan masyarakat sekitar pembangunan”.
Demikian dikatakan warga Martubung Kecamatan Medan Labuhan IBL, SH (32) pada wartawan Medan Utara, kemarin (9/10/21).
Dampak buruk tinggi pasang Rob yang serang pemukiman warga Belawan dan Marelan sangat meresahkan. Selain merusak perabotan rumah tangga dan jalan-jalan umum, kolam ikan milik masyarakat hancur. Benteng kolam jebol, dan ikan ternak masyarakat hanyut terbawa arus pasang Rob.
“Tidak tahu lagi saya mau ngomong apa, kolam ikan ini saya sewa Rp. 2,5 juta per tahun, bentengnya jebol karena tekanan air pasang Rob, 30 ribu ekor udang yang saya rawat di kolam ini habis sirna”, keluh MS. Siregar (32) warga Kelurahan Sicanang Medan Belawan. (Man).
More Stories
Bupati Minta OPD Kerja Maksimal Untuk Capai Target Yang Telah Ditetapkan
Bupati Ikuti Rakor Secara Virtual Terkait Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023
Sekda Tanjab Barat Hadiri Pembukaan Expo II Kodim 0419/Tanjab dan IPP-TJB