Flores Timur, Tren24reportase.com – Bencana Seroja telah berlalu (4/4/21) kini menyisakan Duka mendalam bagi warga desa Nele Lamadike Kecamatan lle Boleng dan hari ini mendapat kunjungan para Donatur dari Koresta, Rabu 22 September 2021. Koresta yang dipimpin oleh pak Kamil lnglan,S,Pd,M.M,CH, CHt ini menyerahkan langsung kepada sejumlah siswa pada SMP Satap Koliwolo di Desa Nele Lamadike, Kecamatan lle Boleng Kabupaten Flores Timur. Dalam sambutannya Kamil lnglan menyampaikan bahwa “Donasi dari kami Koresta ini memang tidak seberapa namun lihatlah ketulusan rasa cinta kami kepada kalian agar kalianpun dapat mengetahui bahwa Dukamu adalah Duka kita bersama; untuk itu Komunitas Flores Tangerang di Jakarta yang saya himpun mulai dari Ruteng, Bajawa, Manggarai, Ende, Sika maumere, Larantuka yang berdomisili di Tangerang merasa terpanggil untuk mendonasikan sesendua buat adik-adik sekalian dalam menghadapi sekolah kalian, sekedarnya buat peralatan sekolah”,ucap Kamil .
Dalam kesempatan yang sama selanjutnya Kegiatan trauma healing dilakukan terhadap para guru-guru serta siswa SMP Satap Koliwolo. Pada kesempatan berikut Rombongan Koresta berpindah ke Balai desa dipandu langsung oleh Kepala Desa Nele Lamadike Pius Pedang Melai guna mendapatkan Hipnoterapis. Pendiri Lembaga Pengembangan Karakter Tyas Militia Study yakni Kamil lnglan,S,Pd , M.M,CH,CHt ini belum dikenal luas oleh warga Flores Timur pada umumnya dan Adonara pada khususnya.
Kegiatan selama dua jam ini sangat mampu mengembalikan Rasa percaya diri dan memacu para korban Bencana ‘Seroja'(4/4/21)beberapa bulan lalu yang menelan korban jiwa warga desa Lama Nele sebanyak 55 orang waktu itu, kisah Pius Pedang kepada wartawan Tren24reportase.com di Ruang kerja Balai Desa Nele Lamadike siang tadi. Terhadap peserta korban Bencana yang hadir bahwa dengan kegiatan hari ini terluhat langsung atas perilaku para korban yang kemarin kemarin terlihat shock dan trauma, namun perubahan bersikap dengan Ceria dan penuh rasa optimis begitu nampak mana kala pak Kamil memulai berbicara soal ‘Cara Pandang sebuah Masalah dengan membentuk mindset kita’ menjadikan seluruh peserta mulai bersemangat dan penuh percaya diri bahwa hidup ini yang menjadikan hidup yang indah dan bermakna bermula dari diri kita bagaimana menempatkan cara pandang kita pada porsinya agar kita tidak boleh larut dalam masalah itu sendiri, demikian Pedang Melai mengulang testimoninya disaat menjawab pertanyaan media ini tentang apa kesan terhadap trauma healing yang dilakukan hari ini.
Ditambahkan juga tentang figur seorang Kamil inglan ini, menurut kepala Desa Pius Pedang bahwa Kita orang Adonara mesti bangga kepada adik kita Pak Kamil ini bahwa sesuai pengalaman saya selama saya mengikuti kegiatan trauma healing yang di lakukan banyak kelompok sosial di sini memang sungguh amat sangat berbeda dan disiplin ilmunya dari terlihat gelar yang disandang adalah CHt (Certified Hipnoterapyst) yang mana buat kita orang Adonara adalah suatu kebanggaan tersendiri. Karena dalam bidang psikoterapi seperti ini di daerah kita masih langka dan karena inilah kita patut merasa bangga dan juga karena satu-satunya Anak Asli Adonara Witihama,ujar Pius Pedang. (Bernard)
More Stories
Bupati Anwar Sadat Tinjau Pasar Bedug Ramadhan di Alun-alun Kota Kuala Tungkal
Bupati Batu Bara Pimpin Apel Gabungan ASN Disertai Pemberian Tali Asih Untuk Petugas Kebersihan
Peringati 51 Tahun HKG PKK, Bupati Zahir Sebut Sinergitas PKK Banyak Bantu Program Pemerintah