27 September 2023

Tren24Reportase

Mengungkap Fakta Sampai Tuntas

Ketua RT Bagikan Paket Beras 500 Kg Bagi Warganya Yang Terdampak Covid-19

Spread the love

Palembang, Tren24reportase.com – Ditengah maraknya pandemi Covid-19, Andri Meilansyah, S.H., CHRM., Ketua RT 10 RW 11 Kelurahan Sako, Palembang, lakukan aksi sosial dengan membagikan paket beras untuk warganya yang kurang mampu atau terdampak Covid-19, Jumat (3/9/2021).

Aksi sosial yang bertemakan Jumat Berbagi ini dilaksanakan di kediamannya, Jl. Jepang, Griya Athena 1 Blok A No.6. Dalam aksi ini, paket beras yang dibagikan sebanyak 500 kg yang terbagi menjadi 100 karung dengan masing-masing seberat 5 kg.

Ketua RT yang oleh warganya akrab disapa Andre ini bercerita bahwa, apa yang dia lakukan ini sebenarnya telah berlangsung sejak lama bahkan sebelum pandemi Covid-19.

“Sebelumnya memang, saya dan keluarga, sebelum pandemi Covid biasa kita lakukan itu setiap jumat, berbagi tapi di jalan-jalan, jadi misalnya kami beli paket sembako sekitar 20 atau 30, saya hari jumat pagi berangkat kerja, paket di taruh di mobil, dijalan ada gerobak lewat kita stop, kasih. Sampai lampu merah nanti ada pedagang asongan kita kasih,” kata Andre.

Andre menambahkan, paket yang dia bagikan biasanya bervariasi tidak hanya berbentuk beras.

“Dan itu selalu bervariasi, jadi jumat berikutnya kadang nasi kotak atau nasi bungkus, kita bagikan sembari berjalan menuju kantor,” tambahnya.

Melihat situasi sekarang pada masa pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang terdampak khususnya dari kalangan masyarakat kecil, tidak terkecuali pada warga lingkungan RT 10 ini.

Andre berinisiatif memberikan bantuan itu kepada warganya yang kurang mampu atau terdampak Covid-19.

“Kebiasaan kami dan keluarga memberikan bantuan di jalan-jalan kemudian kami kumpulkan, jadi dalam satu bulan itu, misalnya tiap jumat, dalam jumat itu kita kumpulkan dananya dulu sampai empat minggu, setelah dananya terkumpul nanti kami alihkan untuk warga khususnya warga RT 10,” jelasnya.

“Dengan syarat yang memang punya bukti administrasi warga RT 10. Dimana begitu banyak, yang pertama, mereka yang tidak mampu, kemudian memang situasi pandemi Covid dan juga minimnya bantuan dari pemerintah. Memang ada tapi gak mengcover secara keseluruhan,” tambah Ketua RT 10 yang juga dikenal dengan panggilan Andre Macan.

Sebagai Ketua RT, Andre mengaku terenyuh ketika mengetahui adanya bantuan dari pemerintah yang tidak tepat sasaran khususnya bagi warganya di RT 10 RW 11, Sako, Palembang.

“Melihat dinamika bantuan untuk masyarakat yang berbentuk sembako, uang tunai dan lain-lain itu ada namun tidak tepat sasaran. Banyak sekali warganya, 350 kepala keluarga namun yang mendapat bantuan itu paling 5 kepala keluarga, paling banyak 9 kepala keluarga. Jadi rasanya saya melihat ada bentuk tendensi bagi tetangga, yang si A dapet, yang tetangga sebelah si B kok gak dapet, kan kembali pertanyaan ke RT, pak kenapa kami gak dapet? itu kok dapet?” ujarnya.

Andre menjelaskan bahwa itu bukan kontrol dari RT tapi dari pusat yang sudah memegang data masyarakat yang kurang mampu. Ketua RT hanya sebagai pelaksana dari kebijakan yang sudah dibuat oleh pusat.

“Kami catat yang memang gak dapet selain bantuan dari pemerintah dan itu kami prioritaskan,” tambahnya.

Andre menyampaikan informasi terkait pembagian bantuan paket beras ini melalui media Whatsapp Group warga RT 10 yang menurutnya lebih instan daripada mendatangi ke rumah-rumah.

Andre mengaku apa yang dilakuannya ini tidak ada orientasi ke arah politik melainkan memang sudah menjadi rutinitas yang telah dikerjakan beberapa tahun belakangan.

Dalam upaya mencegah terjadinya kerumunan dan untuk mengidentifikasi warga agar tertib administrasi, pada kegiatan kali ini andre menggunakan sistem kupon.

“Kemarin itu situasinya tidak tertib, makanya kami hari ini buat dengan sistem kupon. Jadi hari sebelumnya mereka silahkan mengambil kupon, artinya pada saat hari H yang datang itu mereka yang membawa kupon,” kata dia.

Berdasarkan pantauan awak media, antusias warga RT 10 sangat tinggi. Terlihat dari kuota yang disediakan sebanyak 100 paket terbagikan habis tidak lebih dari 20 menit. Sekalipun beras sudah dibagikan habis, warga masih berdatangan dengan membawa kartu keluarga berharap masih ada beras yang bisa diterimanya.

Andre mengajak kepada seluruh masyrakat yang memiliki kelebihan secara ekonomi untuk peduli dan berbagi.

“Rejeki itu Tuhan yang mengatur, sedekah itu simpel, mulailah dan lakukan saja. Hari ini dan esok, kita dan semua orang, bangsa ini sangat butuh untuk membudayakan sedekah. Sedekah yang bukan hanya didiskusikan, diketahui kebaikannya. Tapi sedekah yang harus dilakukan oleh kita, setiap hari setiap waktu,” tutupnya (Ade.J)

About Post Author