Belawan | tren24reportase.com – Kedangkalan alur keluar masuk kapal ikan nelayan Gabion Belawan dan lintas perahu mesin nelayan sekala kecil kota Medan semakin parah. Kelompok Nelayan Karya Putera Deli (KN KPD) Medan Labuhan ancam gelar aksi damai. Senin (16/08/2021) pukul 11.00 Wib.
“Apa yang kita khawatirkan tentang dampak Reklamasi Pelabuhan Belawan yang menutup alur cagar budaya benar terjadi, kedangkalan alur lintas nelayan sekala kecil kota Medan menuju lokasi tangkap ikan semakin parah”.
Demikian dikatakan ketua kelompok nelayan Karya Putera Deli Medan Labuhan, Nazaruddin Ismail pada tren24reportase.com.
Selain kedangkalan lanjut Nazaruddin, nelayan juga disulitkan dengan rambu rambu jalan (Lampu putih, lampu merah-red) yang tidak ada. Ketidakpedulian pihak reklamasi ini harus dilawan, untuk itu kami akan gelar aksi damai. Ujar Nazaruddin dengan nada kesal.
Reklamasi Pelabuhan Belawan terdiri dari phase 1 dilaksanakan Kementerian Perhubungan Laut dan phase 2 dilaksanakan BUMN PT. Pelindo 1 (Persero).
Kedangkalan alur dan kolam merupakan wewenang Otoritas Pelabuhan Utama Belawan, sedangkan rambu rambu lintas laut tanggung jawab Distrik Navigasi.
Kedangkalan alur dan tidak adanya rambu rambu di sekitar wilayah pembangunan Pelabuhan Belawan satu diantara banyaknya dampak buruk reklamasi Pelabuhan Belawan.
Hingga sampai sekarang belum ada tanda-tanda aksi perbaikan alur dan pengadaan rambu rambu dari Ditjen Perhubungan Laut dan BUMN PT. Pelindo 1 (Persero). (Rahman).
More Stories
Bupati Anwar Sadat Tinjau Lokasi Bencana Alam Tanah Longsor di Kelurahan Senyerang
Pemerintah Kabupaten Tanjabar Gelar Upacara Peringatan Harlah Pancasila Tahun 2023
Pemdes Desa Bagelen Bersama Masyarakat Mengadakan Tasyukuran Jalan Hot Mix